Paradigma, Tujuan dan Pengertian Ideologi Pendidikan

Secara harfiah ideologi berasal dari kata “ide” dan “logis” yang dapat diartikan sebagai aturan / hukum tentang ide, konsep ini berasal dari Plato (Takwim, 2003). Ditinjau dari pendekatan aliran, pengertian ideologi dapat dibagi menjadi 2 kelompok :
Ideologi sebagai seperangkat nilai dan aturan tentang kebenaran yang dianggap terberi, alamiah, universal dan menjadi rujukan bagi tingkah laku manusia
Ideologi sebagai ilmu yang mengkaji bagaimana ide-ide tentang suatu hal diperoleh manusia dari pengalaman serta tertata dalam benak untuk kemudian membentuk kesadaran yang mempengaruhi tingkah laku (Takwim, 2003)

Ideologi sebagai sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu.

Ideologi Pendidikan
Pendidikan sebagai anggota ilmu pengetahuan sosial tidak terlepas dari pengaruh berbagai sudut pandang para tokoh pemikir pendidikan. Pendidikan berupaya untuk melegitimasi atau melanggengkan tatanan/ struktur pendidikan juga mempunyai tugas untuk melakukan perubahan sosial dan transformasi menuju dunia yang lebih adik. Pendidikan mempunyai tugas agar individu mampu menghadapi perubahan sosial tersebut. 

Untuk sampai pada pemilihan posisi mana yang akan dijalankan (apakah melanggengkan struktur atau merubah struktur) dapat dicapai melalui ideologi pendidikan mana yang akan dianut.

Paradigma Pendidikan
Pembagian yang pertama dikemukakan oleh Henry Giroux dan Aronowitz, menurutnya ideologi pendidikan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

Paradigma Konservatif
Menurut para penganut paradigma ini, hanya Tuhanlah yang dapat merencanakan keadaan masyarakat dan hanya Tuhan yang mengetahui makna dibalik itu. Kaumj konservatif melihat pentingnya harmoni dalam masyarakat dan menghindari konflik dan kontradiksi dan bertujuan untuk mempertahankan status quo

Paradigma Liberal
Maka menurut mereka tugas pendidikan menyesuaikan pendidikan dengan kondisi politik dan ekonomi di luar dunia pendidikan dengan jalan memecahkan berbagai politik

Paradigma Kritis
Menurut paradigma ini, pendidikan merupakan arena perjuangan politik. Masalah pendidikan adalah melakukan refleksi kritis terhadap “the dominant ideologi” ke arah transformasi sosial.

Kesadaran Magis
Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi kesadaran magis, naif dan kritis

Kesadaran Magis
Tipe kesadaran ini lebih melihat faktor dari luar manusia sebagai penyebab ketidakberdayaan

Kesadaran Naif
Dalam hal ini “aspek manusia” yang menjadi akar permasalahan dalam masyarakat.
Kesadaran Kritis atau Radikal
Menyadari struktur dan sistem sosial, politik ekonomi dan budaya dan akibatnya pada keadaan masyarakat.

Ideologi dan Praktik Pendidikan
Secara umum hal ini dapat dijelaskan bahwa pemikiran seseorang akan mempengaruhi cara bertindak dan cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Perdebatan partisifatif memposisikan murid sebagai individu yang aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar